Tuesday, July 8, 2014

Tempat Angker di Bandung Membuat Penasaran

Tempat Angker di Bandung Membuat Penasaran

Ternyata, di Bandung kalian tidak hanya akan menemukan tempat wisata yang sudah terkenal banyak. Di Bandung kalian juga bisa menemukan tempat angker, namun sangat menarik untuk diketahui lebih dalam. Warga yang sudah modern pun masih berpikiran bahaw tempat ini adalah tempat yang angker. Yuk kita telusuri lebih lanjut beberapa tempat angker di Bandung.


Tempat Angker Di Bandung
Taman Ir H Djuanda atau Dago Pakar
Tempat wisata ini masih menjadi daya tarik wisatawan, mereka yang datang kesini biasanya memang tidak mengetahui kisah misteri dibaliknya. Rasa takut yang ada saat Anda disana bisa tertutup oleh pemandangan cantik yang disajikan tempat ini, kalian bisa melihat hutan dengan pohon yang berdiri tinggi dan tegak. Suasana sejuk pun bisa kalian rasakan disini sambil mencium aroma daun basah. Disana juga terdapat aliran sungai yang berasal dari air terjun yang tidak terlalu besar namun airnya masih sangat bersih. Disini juga terdapat dua buah Goa yang ternyata alasan mengapa tempat ini angker. Indonesia yang dahulunya pernah dijajah orang asing bertahun-tahun ternyata tidak hanya meninggalkan kenangan yang pahit tetapi juga tempat yang sekarang menjadi angker. Dahulunya, Goa ini berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan senjata, persembunyian, dan juga pembangkit listrik. Mitosnya, kalian dilarang untuk menyebutkan kata lada saat berada disini. Entah bersumber darimana, lada sendiri berarti pedas jika diartikan dalam bahasa sunda. Menurut warga sekitar, biasanya mereka sering melihat penampakan hantu yang berwuud prajurit Jepang. Bahkan, ada juga yang menyebutkan penampakan juga berwujud Ular yang besar atau orang tua.

Museum Pos Indonesia Bandung
Museum memang sudah pasti menjadi tempat wisata, atau lebih khususnya adalah wisata sejarah. Museum Pos Indonesia Bandung sendiri memang masih menggunakan bangunan tua yang berada di Jalan Cilaki No 73, Bandung. Tepatnya, berada di belakang Gedung Sate Bandung yang merupakan ikon kota Bandung. Museum ini sudah ada sejak  tahun 1933, didalamnya tentu ada berbagai hal yang berhubungan dengan pos. Kalian bisa melihat berbagai peninggalan bersejarah, seperti kotak pos, kartu pos, dan juga perangko dari masa ke masa. Koleksi perangko yang ada disini berasal dari penjuru dunia, wajar saja bila jumlahnya ada ribuan. Ruangan yang ada disini tidak hanya diatas, tetapi juga terdapat ruangan bwah tanah yang terlihat gelap. Museum ini memang sudah cukup terkenal angker, tetapi tak ada salahnya jika kalian mengunjungi untuk menambah pengetahuan mengenai sejarah Pos di Indonesia. Masih ada hal menarik disini, kalian pun bisa melihat peninggalan surat-surat emas buatan raja terdahulu. Surat itu biasanya dikirimkan untuk para penjajah, terutama untuk Gubernur Jnderal Inggris Thomas Stamford Bingley Raffles.

ITB Bandung

Walaupun ini bukan termasuk tempat wisata, tetapi ITB Bandung tentunya masih sangat ramai dikunjungi orang. Institut Tekhnologi Bandung ini masih aktif sampai sekarang dan dijadikan tempat belajar para mahasiswa yang mungkin sudah terbiasa dengan suasana angker yang ada. ITB sendiri memang sudah berdiri sejak tahun 1920 dengan nama Belanda yaitu Technische Hooge School. Selain memiliki nilai fungsi yang tinggi, ITB juga cukup bersejarah karena pernah menjadi saksi dimana Soekarnoa mendapatkan gelar dibidang tekhnik sipil. Tempat-tempat yang angker didaerah ITB adalah kolam mesin, dulunya sekitar tahun 98 ada kecelakaan yang disinyalir menjadi sebab tempat ini angker. Ada sebuah mobil yang masuk kedalam kolam hingga menyebabkan penumpangnya meninggal didalam kolam tersebut. Tempat lain yang juga tidak kalah angker adalah Studio Gambar Mesin, yaitu memang dijadikan tempat belajar menggambar mahasiswa disini. Tetapi kejadian mistis yang ada disana dalah ketika terdapat suara meja gambar yang bergerak sendiri saat tidak ada orang. Meja tersebut bergerak seakan ada orang yang sedang menggunakan untuk menggambar. Jalan Tamansari tempat ITB Bandung berada pun selalu gelap. Setiap lampu yang dipasang disini selalu pecah dan ketika dipasang lagu hal yang sama akan terjadi. Masyarakat dan juga anak kampus juga mengatakan bahwa tempat ini dihuni oleh kuntilanak. 

No comments:

Post a Comment